Senin, 21 Oktober 2013

Seonggok Cinta Komputer Lama..

Ketika waktu tak lagi berpihak padamu..
Tangis jadi jawaban..
Hidup saling berotasi indahnya himpunan alam beserta isinya..
Mencoba scrool ke bawah dan ku temukan masa lalu..
Mencoba scrool ke atas dan masa depan menanti dengan setumpuk file harapan..
Rasa ini menanti tuk diupload diwaktu yang tepat..
Bagaikan buffering yang menanti youtube muncul..
Bagaikan Loading yang menanti download kebahagiaan..
Maka jika rasa ini adalah sebuah cerita ku ingin delete..
Namun semua rasa itu masih tersimpan rapi dalam restore..
Yang dapat ku backup jika Tuhan, Kau dan Aku berkehendak..

Jumat, 18 Oktober 2013

Ikhlas yang hakiki

Pekerjaan yang saya tekuni setahun belakangan ini membuat saya belajar jika kaya raya itu bukan kebahagiaan yang hakiki. Ada beberapa orang disekitarku yang sesungguhnya mampu dan berkecukupan. Namun mereka selalu saja merasa berkekurangan. Ya ditipulah, kehilangan harta ini itu. Seakan mereka tak pernah cukup atas apa yang mereka punya. Harta melimpah rumah ada kendaraan ada anak ada. Apa yang masih kurang?
Terkadang manusia keliru menafsirkan sebuah KeIkhlasan. Ikhlas tak harus menunggu segalanya hilang. Justru saat segalanya berada di genggamanmu itulah saat yang tepat untuk Ikhlas.
Ikhlas pun tak harus saat dihujani harta benda. Ikhlas menerima cobaan, ikhlas saat diberi ujian bahkan saat tertidurpun harus ikhlas jika saat membuka mata kau harus berpindah dimensi. Ikhlas itu menyerahkan segala pada Yang Maha Kuasa. Atas kuasa Dialah segalanya dapat dilampaui.
Apapun yang terjadi saya mencoba ikhlas,ku pasrahkan hidup dan matiku hanya padaMu Yaa Allah.. Aminn

Rabu, 02 Oktober 2013

Thankfull to Allah

Binggung mau nulis apa yaa???
Nah bersyukur, apa sih arti bersyukur itu berterima kasih atas apa yang diberikan Tuhan pada kita. Setiap kali ku membuka mata aku sungguh sangat senang. Tuhan masih mempercayakanku untuk masih berada didunia ini. Bisa melihat orang tua,saudara dan para muridku. Yang ada dalam benakku aku tak mau kecewakan mereka hari ini. Meski terkadang aku harus menggunakan nada yang tinggi untuk mengatakan sesuatu pada anak didikku, tapi aku yakin mereka tahu itu demi kebaikan mereka. Hehe anak-anakku yang lucu ini juga sering kali membuatku berucap syukur atas apa yang Tuhan beri padaku. Ada anak yang sedari kecil sudah ditinggalkan orang tuanya. Dan aku bersyukur bahwa hal itu tak terjadi padaku waktu kecil. Ada anak yang orang tuanya begitu arogan karena anaknya harus memiliki nilai 100 setiap mengerjakan tugas. Orang tuaku tidak pernah mengharuskan aku untuk dapat 100. Setelah besar ini aku sadar apa yang dilakukan orang tuaku itu tak terlepas agar anaknya tak terjerumus pada hal yang buruk. Bahagianya aku mereka begitu menyayangiku. Apapun ku lakukan agar mereka bahagia saat ini. Aku begitu ingin membahagiakan mereka sebelum aku harus dan berkewajiban membahagiakan orang lain termasuk suami, anak-anak dan mertuaku kelak. Aku tak mau mengulangi kesalahanku yang dulu untuk berkorban tanpa melihat orang-orang yang lebih berkorban dari pada aku. Orang tuaku, saudara-saudaraku.. Siapapun itu nantinya akan memahami bahwa Orang Tuamu terlalu berharga untuk dikorbankan demi kepentingan sesaat. Mereka tahu apa yang terbaik. Karena melalui merekalah Tuhan memberikan petunjuk. Untuk apa Allah menitipkan kita pada orang tua jika pada akhirnya kita tak mendengarkan, terlalu acuh atas apa yang mereka korbankan?
TERIMA KASIH TUHAN KARENA TELAH MENITIPKAN KU PADA ORANG-ORANG SEPERTI MEREKA..